Lakukan Percepatan CSR, BRMP Sulawesi Barat Laksanakan Rapat Koordinasi
POLEWALI MANDAR-BRMP Sulbar menggelar Rapat Koordinasi Percepatan Kegiatan Cetak Sawah di Ruang Pola Kantor Bupati Polewali Mandar. Kegiatan ini menjadi wadah penguatan sinergi lintas instansi untuk mempercepat realisasi program cetak sawah maupun kegiatan Optimasi Lahan di Provinsi Sulawesi Barat.
Hadir pada rapat tersebut Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Polewali Mandar, Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Kepala Dinas TPHP Sulawesi Barat, Wakil Direktur Polbangtan Gowa, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi V, Kepala BRMP Sulbar, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten se-Sulawesi Barat, beserta jajaran Kabid PSP, Pj. Kabupaten, Koordinator BPP, dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) se-Kabupaten Polewali Mandar.
Kepala BRMP Sulbar memaparkan progres LTT tahun 2025 yang mencakup target LTT Reguler seluas 111.493 ha, padi gogo 5.554 ha, optimasi lahan 5.020 ha, serta cetak sawah rakyat 4.070 ha dan Target Brigade Pangan (25 BP).
Dilaaporkan bahwa Program Cetak sawah, dari target 4.070 ha, seluas 1.300 ha telah dilakukan kontrak SID yang direncanakan selesai tgl 5 September 2025.
Melalui rapat koordinasi dilakukan Sosialisasi pembentukan Brigade Pangan Tahun 2025 oleh Tim Polbangtan Gowa. Program strategis ini diarahkan untuk mengelola usaha tani berbasis kawasan dengan teknologi pertanian modern, penguatan kapasitas petani dan penyuluh, serta pembentukan kelompok kerja terkoordinasi demi peningkatan produktivitas dan ketahanan pangan daerah.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan menyampaikan bahwa Penguatan kolaborasi antar pemangku kepentingan bisa menjadi kunci strategis dalam mempercepat terwujudnya swasembada pangan yang berkelanjutan. Sinergi antara pemerintah, petani, akademisi, dan sektor swasta perlu difokuskan pada inovasi teknologi, efisiensi tata kelola lahan, serta pemberdayaan komunitas lokal. Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi V Mamuju turut memberikan kontribusi melalui program penyediaan irigasi air tanah di lima lokasi strategis. Langkah ini dinilai krusial dalam mendukung program luas tambah tanam, terutama di wilayah yang memiliki keterbatasan akses air permukaan. Infrastruktur irigasi menjadi fondasi penting dalam mendukung intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian.
Tenaga Ahli Menteri Pertanian RI Prof.Muhammad Arsyad, SP., MSi.Ph.D menutup rapat dengan ajakan kepada seluruh pihak untuk terus mendorong percepatan tanam dan memaksimalkan potensi lahan. Dukungan terhadap Brigade Pangan, penguatan irigasi, dan penambahan alsintan menjadi prioritas bersama. Dengan sinergi yang solid dan strategi yang terukur, Sulawesi Barat diharapkan mampu mencapai target LTT secara maksimal sampai akhir tahun 2025.